Komisi IV Dorong Peningkatan Kinerja Bulog Divre Jatim
Komsi IV DPR RI mengaspresiasi kinerja Bulog yang pada tahun 2015 ini bisa mengendalikan harga-harga khususnya menjelang lebaran, walaupun ada tekanan tetapi tetap tidak terlalu fluktuatif. Bulog diharapkan mengambil langkah-langkah konkrit untuk menjaga stabilitas bahan-bahan pokok, dengan Pemerintah selalu hadir ditengah masyarakat ketika bahan-bahan pokok melonjak harganya.
Apalagi sekarang Bulog terjun pada bisnis bawang merah, telur, cabe, gula, dan minyak goreng. Menurut Wakil Ketua Komisi IV Ibnu Multazam, seandainya pada tahun-tahun sebelumnya telah mengambil bisnis seperti ini pasti harga-harga tidak fluktuatif.
“Alhamdulillah laporan dari stok Jawa Timur cukup sampai 7 bulan. Hal ini berarti tidak perlu impor, semoga secara nasional stok juga cukup. Saya mengaspresiasi langkah Bulog untuk menjaga stok dan kementerian Pertanian untuk menjaga produksi, ” kata Ibnu Multazam, dalam Kunjungan Kerja Kamis (9/7), saat mengunjungi Bulog Divre Jawa Timur untuk memastikan stok beras.
Ibnu, mengatakan stok penting dikuasai negara. Oleh karena itu, Komisi IV meminta untuk memulainya dengan lebih memaksimalkan menyerap gabah. Bulog dengan Penyartaan Modal Negara (PMN) dapat menginvestasikannya kepada pembangunan Unit Pengelolaan Gabah Beras (UPGB) dan memperbaharui gudang-gudang.
“Subdivre Bulog mempunyai gudang gabah yang lengkap dengan pengering dan lantai penjemur, karena menyimpan gabah lebih aman ketimbang menyimpan beras karena usia gabah jauh lebih lama dibandingkan dengan beras,” tandasnya.
Anggota Komisi IV dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Made Urip menegaskan Bulog yang diberikan tugas oleh Pemerintah untuk menyiapkan raskin dan Cadangan Beras Pemerintah (CBP), harus menyiapkan antisipasi jika terjadi cuaca iklim el nino.
“Perkiraan cuaca akan terjadi iklim el nino yang berarti musim kering akan dihadapi para petani. Padahal kita dituntut untuk menyiapkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP), paling tidak 1,2 juta ton harus tersedia,” paparnya.
Terkait Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan, Bulog harus melakukan pembelian besar-besaran kepada petani, namun tidak bisa dilakukan secara rutin seluruhnya dari produksi nasional, sebab Bulog hanya mampu membeli 5-7% dari produksi nasional.
Made Urip mengkritik jika ada petugas Bulog yang tidak menjemput bola dari para petani. Target penyerapan Bulog hasil petani sebesar 4 juta ton dan Jawa Timur ditargetkan 500 ribu ton gabah. Dia mendorong Bulog yang salah satu tugasnya sebagai penyangga nasional masksimal dapat menyerap gabah petani Jawa Timur.“Komisi IV meminta satgas Bulog membeli gabah petani, dan berintegritas dengan baik,” tegasnya. (as) Foto: Agung/parle/od